Sabtu, 19 September 2015

Summary Discussion "Pameran transportasi 2015"

SUMMARY DISCUSSION PAMERAN TRANSPORTASI 2015

Create by:
RENDY PRABOWO
2244.12.036
M.RETAIL CLASS "A"


Chairman school of management transport trisakti Mr.TJUK SUKARDIMAN.

Mr.tjuk answer question What is that transportation?
Transportation is a means to be used to move comodities such as humans, animal or goods from point of origin to point of destination.

In addition mr.tjuk sukardiman said if transportation is something that can not be separated from human life. Because the needs of people to move, make push transportation continues to grow until now, without transport humans find it difficult to do a day, as well as without human transportation can not carry anything. By ' cause that's Saying that to two things will always hand in hand for humans there are still in the world.


Chairman of ALFI Mr.yuki

In this discussion was also attended by the chairman of the alfi is sir yuki, sir yuki said in developing the system tranpsortation should be noted also commodities that excels in place that will be developed transport. According to the transportation and commodities are connected, commodities have to be distributed with transportation, as well as the role of transport there to distribute commoditie.
In addition he also said Indonesia need integrated transportation system, it is reasonable because indonesia is an archipelago. According to the system transpostation the integrated is the transportation system each other related, between modes of land transportation, sea, and air. He was as chairman of the alfi also expects that the mode of tansportasi train can be optimally used and modes of transportation train can go to the port and airport. Although there were no exact data on the decrease cost of logistics if a train in the port and airport, but at least these efforts will launch the activities of logistics.


#NKRIHARGAMATI
#LOGISTIK


Sabtu, 27 Juni 2015

CARA MENGATASI DWELLING TIME DENGAN MENETAPKAN KOORDINATOR TUNGGAL DAN MENETAPKAN TARIF PROGRESIF DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK

JAKARTA (beritatrans.com) –Untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah dwelling time khususnya di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, tak bisa menyalahkan satu pihak. Yang pasti, masalah dwelling time yang masih tinggi di Pelabuhan Tanjung Priok harus segera diturunkan agar tidak memicu ekonomi biaya tinggi.

“Perlu percepatan pelayanan di seluruh instansi di pelabuhan. Selanjutnya ada koodinator tunggal di Pelabuhan Tanjung Priok. Yang tak kalah pentingnya juga memberlakukan tariff progresif di Gudang Penumpukan Pelabuhan Tanjung Priok,” kata pakar transportasi laut DR. L. Denny Siahaan kepada beritatrans.com di Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Dikatakan, saat ini banyak instansi atau lembaga di Pelabuhan Tanjung Priok dan semua berkontribusi pada kelambatan arus keluar masuk barang di pelabuhan terbesar di Tanah Air itu. Jika mau menurunkan dwelling time, lanjut dia, harus ada single coordinator di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Saya sepakat dengan usulan Menhub Ignasius Jonan untuk mengusulkan adanya koordinator tunggal di Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu Otoritas Pelabuhan. OP bisa menjadi koordinator seluruh instansi di pelabuhan. Tapi harus ada payung hukumnya yang tegas, bisa Keppres atau Perpres,” kata Siahaan.

Selama ini instansi di Pelabuhan Tanjung Priok masih “dibiarkan” seperti sekarang, menurut Siahaan, mereka seolah berjalan sendiri-sendiri. Implikasinya, target Pemerintah menurunkan dwelling time akan sulit diwujudkan.

“Kelancaran arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok itu banyak faktornya. Mulai pemilik barang, lembaga yang menerbitkan izin atau dokumen, serta pemilik barang itu sendiri. Jadi, bukan hanya PT Pelabuhan Indonesia dan Otoritas Pelabuhan serta Kementerian Perhubungan. Meski semua dokumen sudah selesai, tapi jika pemilik tak juga mengeluarkan barangnya sama lambatnya,” papar Siahaan yang juga anggota Komite Sistem Logistik Nasional (Sislognas) Kantor Menko Perekonomian itu.

Selanjutnya untuk mendorong percepatan arus barang dan pemilik barang mau segera mengeluarkan barang miliknya, menurut Siahaan, perlu diberlakukan tariff progresif. “Selama ini, pemilik barang lebih suka menimbun barangnya di gudang pelabuhan, karena tarifnya lebih murah. Akan lain jadinya jika tariff di pelabuhan mahal dan progresif, mereka akan bergegas mengeluarkan barangnya dari gudang pelabuhan,” sebut Siahaan.

Misalnya, kalau barang di pelabuhan sewanya Rp1 juta semalam, dua malam naik menjadi Rp3 juta dan malam ketiga naik lagi menjadi Rp6 juta. “Tarif progresif ini akan mendorong pemilik barang dan pemangku kepentingan lainnya untuk secepatnya membawa keluar barangnya dari gudang pelabuhan,” tandas Siahaan.

Satu hal yang tak boleh dilupakan, semua instasni di Pelabuhan Tanjung Priok yang terkait langsung dengan arus keluar masuk barang meningkatkan pelayanan, memotong jalur birokrasi sekaligus membasmi korupsi. “Jika semua itu bisa dilakuka, kita optimis akan bisa menekan dwelling time dan biaya logistic nasional bisa diturunkan,” tegas doktor jebolan dari Unhas Makassar itu.(helmi)

Minggu, 22 Maret 2015

SUMMARY MANAJEMEN RITEL



SUMMARY MANAJEMEN RITEL
BAB 1
RUANG LINGKUP, PARADIGMA PENGELOLAAN, DAN PELUANG MANAJEMEN RITEL 

RUANG LINGKUP
Kata ritel berasal dari bahasa perncis yaitu ritellier, yang berarti memotong, memecah, atau menjadi bagian yang lebih kecil. Sedangkan bisnis ritel adalah kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Bisnis ritel di indonesia sendiri mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya diindonesia. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel yang tumbuh bauk ritel tradisional maupun ritel modern.
Manajemen ritel sendiri dipahami sebagai segala upaya yang dilakukan dalam mengelola bisnis ritel, dimana didalamnya juga termasuk pengelolaanyang terkait dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, dan operasional bisnis ritel. Ritel sendiri sebenarnya adalah mitra dari agen atau distributor yang memiliki nama lain wholesaler.
KARAKTERISTIK RITEL TRADISIONAL :
1.      Kurang memilih lokasi
2.      Tidak memperhitungkan potensi pembeli
3.      Jenis barang dagangan tidak terarah
4.      Tidak ada seleksi merk
5.      Kurang memperhatikan pemasok
6.      Melakukan pencatatan penjualan sederhana
7.      Tidak melakukan evaluasi terhadap keuntungan per produk
8.      Arus kas tidak terencana
9.      Pengembangan bisnis tidak terencana
KARAKTERISTIK RITEL MODERN :
1.      Lokasi sangat strategis
2.      Prediksi cermat terhadap potensi pembeli
3.      Pengelolaan jenis barang dagangan terarah
4.      Seleksi merk sangat ketat
5.      Seleksi ketat terhadp pemasok
6.      Melakukan pencatatn penjualan dengan cermat
7.      Melakukan evaluasi terhadap keuntungan produk
8.      Arys kas terencana
9.      Pengembangan bisnis terencana
Ritel memiliki fungsi-fungsi penting yang dapat meningkatkan nilai produk dan jasa yang mereka jual kepada konsumen dan memudahkan distribusi produk-produk tersebut bagi  mereka yang memproduksinya. Berikut adalah fungsi yang dijalankan oleh ritel :
Ø  Menyediakan berbagai macam produk dan jasa
Ø  Memecah
Ø  Merupakan perusahaan penyimpan persediaan
Ø  Meningkatkan nilai produk dan jasa
Karakteristik dasar ritel dapat digunakan sebagai dasar dalam mengelompokan jenis ritel. Terdapat 3 karakteristik dasar ritel yaitu :
1.      Pengelompokan berdasarkan unsur yang digunakan ritel
2.      Pengelompokan berdasarkan sarana atau media yang digunakan
3.      Pengelompokan berdasarkan kepemilikan




PELUANG DALAM INDUSTRI RITEL
Industri ritel berubah dan tumbuh dengan sangat cepat dan perubahan yang paling penting dalah sebagai berikut :
*      Perbedaan dan perkembangan format dasar ritel
*      Meningkatnya konsentrasi industri
*      Globalisasi

SEJARAH PERKEMBANGAN RITEL DIINDONESIA
Sebelum 1960-an >> ini adalah era perkembangan ritel tradisional
1960-an>> ini adalah era perkembangan ritel modern dengan format department store
1970-1980>> era perkembangan ritel modern dengan format supermarket dan department store
1990-an>> era perkembangan convenient store
2000-2010 >> era perkembangan hypermarket dan e-retailing
Secara makro perkembangan industri ritel tidak terlepas dari pengaruh 3 faktor berikut, yaitu 1) ekinimi, 2) demografi, dan 3) sosial budaya.






KESIMPULAN
Industri ritel terus tumbuh dan berubah seiring dengan perkembangan teknelogi dan kebutuhan konsumen.bisnis ritel adalah keseluruhan  aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan pemberian pelayanan kepada konsumen. Terdapat beberapa fungsi ritel yang harus dijalankan yaitu : membantu konsumen dalam penyediaan produk dan jasa, memcah, dan menambah nilai produk dan jasa. Agar bisnis ritel sukses, maka ritel harus memperhatikan hal berikut :
1.      Tepat harga
2.      Tepat waktu
3.      Tepat tempat
#logistik

Sumber : buku manajamen ritel edisi 2, christina whidya utami, penerbit salemba 4

RENDY PRABOWO (2244.12.036)
S1 MLM A

Sabtu, 24 Januari 2015

SUMMARY SEMINAR STMT TRISAKTI

SUMMARY SEMINAR STMT TRISAKTI DENGAN TEMA "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA STMT DIBIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK". 

>>Dalam seminar STMT trisakti pembicara bapak heru legowo mengatakan bahwa untuk menghadapi AEC indonesia harus meningkatkan kapasitas bandara di indonesia terutama bandara soekarna hatta cengkareng. Karena menurut beliau sekarang saja bandara soekarno hatta merupakan bandara tersibuk no 9 di dunia dan akan terus meningkat seiring diberlakukannya AEC.

Oleh karena itu bapak heru legowo dalam seminar STMT mengharapkan mahasiswa STMT TRISAKTI kedepannya dapat membuat semacam gebrakan agar bandara di indonesia siap menghadapi AEC.

Selain itu bapak heru juga mengatakan bahwa bandara dulu dengan sekarang berbeda, dulu bandara mengikuti kota atau di sebut "airport follow the city".
Namun kini justru kebalikannya, saat ini kota dan bisnis yang mengikuti bandara atau di sebut "city follow the airport and Bussiness follow the airport. Hal ini dapat dibuktikan ketika bandara di kemayoran seluruhnya dipindahkan ke cengkareng. Dahulu cengkareng tidak ada apa apanya dibanding kawasan lain di daerah jakarta. Namun semenjak ada bandara soekarno hatta kawasan bisnis dan kota berpusat di cengkareng dan sekitarnya.

#logistik #HMLog
ceeated by: Rendy Prabowo

Kamis, 22 Januari 2015

SUMMARY SEMINAR BEM KM STMT TRISAKTI

SEMINAR NASIONAL BEM STMT TRISAKTI DENGAN TEMA "INDONESIA MENUJU NEGARA POROS MARITIM DUNIA"

*POROS MARITIM
poros maritim adalah terintegrasinya alur laut nusantara dengan alur laut internasional. Alur laut sendiri dibagi 2 yaitu :
-alur nusantara
-alur internasional.

*konsep negara maritim adalah disatukan oleh laut. Dan jika indonesia ingin menjadi negara maritim makan indonesia harus membangun international hub port di kuala tanjung dan bitung. 
Yang menjadi pertanyaan mengapa harus di kuala tanjung dan bitung ??
jawabannya adalah kuala tanjung dan bitung jika di ibaratkan dengan rumah adalah "ruang tamu". Kedua daerah tersebut adalah RUANG TAMU bagi indonesia, dan tanjung priuk adalah dapur indonesia. Kondisi saat ini adalah tanjung priuk sebagai ruang tamu indonesia.

Dengan pengembangan poros maritim akan memberikan banyak manfaat bagi sistem logistik nasional, namun demikian hal itu tidak akan berjalan baik jika cetak biru SISLOGNAS tidal segera direalisasikan oleh pemerintah.

*tujuan cetak biru SISLOGNAS:
●menurunkan biaya logistik
●menjamin ketersediaan komoditas      poko
●mempersiapkan diri mencapai    integrasi logistik ASEAN 2015.

> sistem logstik di Indonesia memang di sebut-sebut bermasalah, tapi di sisi lain bisnis jasa logistik di indonesia terus tumbuh dan berkembang. Tidak dapat dibayangkan jika SISLOGNAS sudah bagus pasti bisnis logistik ini sangan menjanjikan.

#logistik #hmlog
CREATED BY : RENDY PRABOWO

SUMMARY SEMINAR HM LOGISTIK

SUMMARY SEMINAR NASIONAL HIMPUNAN MAHASISWA LOGISTIK (SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI). DENGAN TEMA "INTEGRATED SUPPLY CHAIN MANAGEMENT FROM OF THE POINT OF VIEW CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT AND SALES MARKETING.

Dalam seminar nasional HM LOG yang membahas tentang SCM merupakan suatu seminar yang baru pertama kali melihat SCM dari sudut pandang sales and marketing.

*SCM adalah pergerakan dari barang mulai dari raw material sampai dengan barang tersebut jadi dan sampai ditangan konsumen. SCM dan Logistik sendiri sebetulnya sama, hanya saja logistik bagian dari SCM. Logistik lebih mengarah kepada pergerakan barang secara efisien.

>TUJUAN SCM adalah menambah value. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana memaksimalkan net value dengan SCM ?
jawabannya adalah dengan CRM. 
CRM adalah sebuas sistem yang menjembatani perusahaan dengan konsumen. Jika ingin memaksimalkan net value makan CRM harus bagus, karena SCM yang bagus dengan CRM yang bagus akan menghasilkan sebuah produk yang bagus. 

Kata kunci: "IT sangan penting dalam SCM"
#logistik #HM LOG 

CREATED BY :RENDY PRABOWO